Sunday, May 20, 2018

MCB PLN



MCB dan Fungsinya 
 (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik rumah yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik (short circuit atau korsleting).Kegagalan fungsi dari MCB ini berpotensi menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya percikan api karena hubung singkat yang akhirnya bisa menimbulkan kebakaran.

Pada instalasi listrik rumah, MCB terpasang di kWh meter listrik PLN dan juga di MCB Box. Jadi sebenarnya kita “kenal baik” dengan komponen ini, setidaknya tahulah bentuk dan dimana lokasinya. Tentunya karena setiap terjadi listrik di rumah “anjlok” disebabkan kelebihan pemakaian daya listrik atau korsleting, maka yang pasti dicari untuk menyalakan listrik PLN adalah MCB yang ada di kWh meter atau MCB Box.

Dari simbol tersebut, terlihat MCB mempunyai tiga macam fungsi yaitu :
  • Pemutus Arus (simbol “x” dengan garis miring ke kiri) .
MCB ini mempunyai fungsi sebagai pemutus arus listrik ke arah beban. Dan fasilitas pemutus arus ini bisa dilakukan dengan cara manual ataupun otomatis.
Cara manual adalah dengan merubah toggle switch yang ada didepan MCB (biasanya berwarna biru atau hitam) dari posisi “ON” ke posisi “OFF” dan bagian mekanis dalam MCB akan memutus arus listrik. Hal ini dilakukan bila kita ingin mematikan sumber listrik di rumah karena adanya keperluan perbaikan instalasi listrik rumah. Istilah yang biasa dipakai adalah MCB Switch Off.
Sedangkan MCB akan otomatis “OFF” bila dideteksi terjadi arus lebih, disebabkan karena beban pemakaian listrik yang lebih, atau terjadi gangguan hubung singkat, oleh bagian didalam MCB dan memerintahkan MCB untuk “OFF” agar aliran listrik terputus. Istilah yang biasa dipakai adalah MCB Trip.
Bagian-bagian di dalam MCB tersebut akan dijelaskan pada poin 2 dan 3 berikut:
  • Proteksi Beban Lebih (overload) (simbol seperti kotak dengan sisi terbuka di kiri)
Fungsi ini akan bekerja bila MCB mendeteksi arus listrik yang melebihi rating-nya. Misalnya, suatu MCB mempunyai rating arus listrik 6A tetapi arus listrik aktual yang mengalir melalui MCB tersebut ternyata 7A, maka MCB akan tripdengan delay waktu yang cukup lama sejak MCB ini mendeteksi arus lebih tersebut.
Bagian di dalam MCB yang menjalankan tugas ini adalah sebuah strip bimetal. Arus listrik yang melewati bimetal ini akan membuat bagian ini menjadi panas dan memuai atau mungkin melengkung. Semakin besar arus listrik maka bimetal akan semakin panas dan memuai dimana pada akhirnya akan memerintahkan switch mekanis MCB memutus arus listrik dan toggle switchakan pindah ke posisi “OFF”.
Lamanya waktu pemutusan arus ini tergantung dari besarnya arus listrik. Semakin besar tentu akan semakin cepat. Fungsi strip bimetal ini disebut dengan Thermal Trip. Saat arus listriknya sudah putus, maka bimetal akan mendingin dan kembali normal. MCB bisa kembali mengalirkan arus listrik dengan mengembalikan ke posisi “ON”.
  • Proteksi Hubung Singkat (Short Circuit) (simbol lengkungan)
Fungsi proteksi ini akan bekerja bila terjadi korsleting atau hubung singkat arus listrik. Terjadinya korsleting akan menimbulkan arus listrik yang sangat besar dan mengalir dalam sistem instalasi listrik rumah.
Bagian MCB yang mendeteksi adalah bagian magnetic trip yang berupa solenoid (bentuknya seperti coil/lilitan), dimana besarnya arus listrik yang mengalir akan menimbulkan gaya tarik magnet di solenoid yang menarik switch pemutus aliran listrik. Sistem kerjanya cepat, karena bertujuan menghindari kerusakan pada peralatan listrik. Bayangkan bila bagian ini gagal bekerja.
Bagian bimetal strip sebenarnya juga merasakan arus hubung singkat ini, hanya saja reaksinya lambat sehingga kalah cepat dari solenoid ini.
Bila MCB trip karena overload seperti pada poin 2, maka kita cukup mengurangi pemakaian listrik dengan memutuskan sebagian beban peralatan listrik. Setelah itu MCB bisa kita “ON” kan kembali. Tetapi perlu kita beri waktu sekitar 1 atau 2 menit untuk bimetal kembali normal lebih dahulu.
Sedangkan bila MCB trip karena korsleting, maka jangan langsung “ON” kan MCB, tetapi pastikan dulu bagian dari instalasi listrik rumah yang bermasalah sudah dilepaskan dari sistem kelistrikan. Biasanya pada peralatan listrik atau bagian listrik tersebut ada tanda-tanda seperti percikan bunga api listrik, bau gosong atau bunyi letupan saat terjadi hubung singkat. Jadi bedanya MCB trip karena overload atau hubung singkat bisa dilihat secara mudahnya dari sini.
Oke…kalau agan bingung membayangkan bagian-bagian dalam MCB tersebut seperti apa, yuk kita lihat-lihat bagian MCB tersebut pada bagian berikut.
Ukuran MCB









Bagian- Bagian yang di tandai nomer adalah:
1.        Actuator Lever atau toggle switch  :digunakan sebagai Switch On-Off dari MCB.     Juga  menunjukkan status dari MCB, apakah ON atau OFF.
2.        Switch mekanis :yang membuat kontak arus listrik bekerja.
3.        Kontak arus listrik : sebagai penyambung dan pemutus arus listrik.
4.        Terminal : tempat koneksi kabel listrik dengan MCB.
5.        Bimetal: yang berfungsi sebagai thermal trip
6.        Baut :untuk kalibrasi untuk QC
7.        Solenoid Coil atau lilitan :berfungsi sebagai magnetic trip dan bekerja bila terjadi hubung singkat arus listrik.
8.        Pemadam busur api:jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan atau pengaliran  kembali arus listrik.

Kode KWH Meter PLN



   Kode KWH Meter PLN
Bagi agan-agan yang bukan teknisi maupun engineer ,pastinya pada
penasarankan dengan  keypad pada kwh meter pln yang ada di rumah kalian yuk kita perhatikan kwh dirumah masing-masing cek ini:

Pastikan KWH meter yang kalian punya adalah yang jens prabayar ya sob...
  1. KWH   ITRON  merupakan kwh yang paling banyak dan umum digunakan, Itron adalah perusahaan penyedia teknologi dan solusi terkemuka yang berpusat di Liberty Lake, Spokane, Washington, Amerika Serikat. Di Indonesia, mereka mendirikan sebuah anak perusahaan bernama PT Mecoindo – Itron Indonesia yang khusus merakit dan mendistribusikan produk-produk Itron di wilayah Indonesia. Hebatnya, PT Mecoindo (Metering Company Indonesia) ini memiliki pabrik manufaktur yang terbesar di Asia Pasifik, dengan 900 tenaga kerja dan berlokasi di kawasan East Industrial Park (EJIP) Cikarang.
Keunggulan dari produk ini:
  • Maksimum arus 60A dengan akurasi kelas 1 standar ISO 9001
  • Anti Tamper
  • Asimetris (DIN) pengaturan terminal
  • 20 Digit STS
  • Optical Port untuk output data bus
  • Sesuai dengan SPLN D3.009-1:2010
  • Konfigurasi tombol (keypad) 3×4
  • Tampilan pada LCD berbahasa Indonesia
00 Enter : Merestart/ memulai ulang meteran.
Gunakan saat terjadi kesalahan/error.
03 Enter : Mengetahui total kWH listrik  yang telah
terpakai.
07 Enter : Mengetahui batas kWH.
09 Enter : Mengetahui daya listrik yang telah digunakan.
41 Enter : Mengetahui voltase listrik.
44 Enter : Menampilan ampere yang sedang
terpakai.
47 Enter : Menampilkan daya yang sedang terpakai.
54 Enter: Menampilkan kode token listrik terakhir yang dimasukkan.
59 Enter: Mengetahui jumlah kWH pengisian terakhir.
69 Enter: Mengetahui jumlah berapa kali listrik mati.
75 Enter: Mengetahui jumlah berapa kali listrik mati.
79 Enter :Mengecek batas minimal alarm.
456.. Ent:Merubah batas minimal alarm. Contohnya: 45605 untuk 5kWH.
78 Enter:Mengecek delay alarm dalam menit.
123xEnter:Merubah delayal alrm Contohnya:12315 untuk  15menit.
90 Enter :Mematikan lampu indikator LED.


2.    KWH HEXING  
Spesipikasi kwh hexing:
       Enkripsi : 20 digit enkripsi STS
• Tipe meter : Static Prepaid energy meter
• akurasi : class 1
• Tipe sensor dan relay : Double Sensing and double Relay
• Tipe pengawatan : 1 pasa 2 pengawatan
• Referensi : SPLN D3.009 - 1 : 2010
• Tegangan Nominal : 230V
• Arus Nominal : 5(60)A
• Input Terminal : 5 terminal ( L – L – G – N – N )
• Frekwensi : 50 Hz ±2%
• Tegangan Operasi : -30% s/d +15% (minimal tegangan tress hold bisa sampai 50% dari tegangan nomonal)
• Konstanta : 1000 imp/kWh
• Temperatur kerja : -10 ℃ s/d 55 ℃
• Temperatur penyimpanan : -30℃ s/d + 70℃
• Kelembaban : 90% RH – 95% RH
• Backup display : Super capasitor
• Tampering : Reverse, membuka cover/terminal meter, Magnetic, dan Bypass/Grounding
• Daya pemakaian sendiri : <2W/10VA
• Optic port : sesuai IEC62056-21, STS

800Acc=Merestart meteran/ menyetel ulang MCB. Gunakan jika terjadi error.
851 Acc=Mengetahui total kWH listrik yang telah terpakai.
807 Acc=Mengetahui voltase listrik.
808 Acc=Mengatahui jumlah ampere yang sedang terpakai.
814 Acc=Mengetahui daya yang sedang terpakai.
852 Acc=Menampilkan kode token listrik terakhir yang dimasukkan.
817Acc= Mengetahui jumlah kWH  pengisian terakhir.
809 Acc= Mengetahui jumlah berapa kali listrik mati.
804 Acc= Mengetahui jumlah berapa kali listrik mati.
812 Acc= Mematikan alarm batas kWH.
801 Acc= Mengecek sisa kWH.
815 Acc= Menampilkan tanggal pengisian terakhir.

3.    KWH CONLOG


#1#=  Mengetahui daya rata-rata yang digunakan.
#2#= Menampilkan jumlah kWH pemakaian terakhir.
#6#=Menampilkan jumlah kWH yang dimasukkan terakhir.
#11# =Mengecek kode token terakhir.




4.    KWH GLOMET


37 Enter =Mengecek sisa kWH.
38 Enter =Mengetahui total kWH listrk yang telah terpakai.
41 Enter = Menampilkan voltase listrik.
47 Enter = Menampilkan daya yang sedang terpakai.
54 Enter =Menampilkan kode token listrik terakhir yang dimasukkan.
59 Enter =Mengecek jumlah kWH pengisian terakhir.
75 Enter =Mengecek ID meteran PLN  Prabayar.
                               79 Enter =Mengecek batas minimal alarm.


5.    KWH STAR


07 Enter = Mengecek sisa kWH.
12 Enter = Mengecek batas minimal alarm.
37 Enter = Mengecek delay alarm dalam  menit.
65 Enter = Mengecek ID meteran PLN  Prabayar.
76Enter=Menampilkan jumlah kWH yang dimasukkan terakhir.





Nah itulah beberapa jenis KWH meter prabayar yang paling sering dipakai  oleh konsumen, berbeda dengan kwh meter pascabayar .

Semoga bisa bermanfaat dan di pahami & Trimakasih 
jangan lupa share gays